Jumat, 20 Mei 2011

Response Paper (Telecommuting dan Wireless)

Telecommuting memiliki popularitas yang tinggi dan sering digunakan di rumah dan tempat-tempat selain di kantor. Telecommuting banyak digunakan oleh para karyawan untuk mempermudah pekerjaannya di luar kantor.
Beberapa teknologi data yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan di kantor dan di rumah:
LAN (Local Area Network)
            Sebuah LAN biasanya dimiliki secara pribadi dan merupakan hubungan antar peralatan di dalam sebuah kantor, gedung, atau kampus. LAN dapat dibedakan dari tiga jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi, topologi.

Metropolitan Area Network (MAN)
IEEE mendefinisikan sebuah Metropolitan Area Network (MAN) sebagai sebuah jaringan untuk menghubungkan sekumpulan stasiun-stasiun individual dan jaringan jaringan (sebagai contoh, local area networks (LANs)) yang terletak pada area perkotaan yang sama. Sebuah MAN dirancang untuk memperluas cakupan hingga keseluruhan kota.

Wide Area Network (WAN)
Sebuah WAN menyediakan transmisi data, suara, gambar, dan video dalam jarak jauh atas area-area geografis yang luas yang dapat berupa sebuah negara, benua, atau bahkan seluruh dunia.


Virtual Private Network (VPN)
            VPN merupakan network yang sebagian diantaranya terhubung dengan jaringan internet, namun lalu lintas data yang melalui internet dari network ini telah mengalami proses enkripsi (pengacakan). VPN memberikan data privacy, access control, data integrity, dan authentication services pada level network sehingga tidak bergantung kepada aplikasi yang menggunakan network tersebut.
Contoh penggunaan VPN:
1. Client ke gateway: Teleworking, atau mobile Internet VPN clients yang ingin mengakses data di dalam network melalui firewall
2. Client to server: mengelola server melalui dialup (RAS) dan Internet
3. Gateway to gateway: menghubungkan dua LAN melalui Internet atau public network untuk menghemat biaya.
Tipe-tipe VPN: Access VPN,  Intranet VPN,  Extranet VPN. Komponen Pendukung VPN adalah : Security, Quality of Service, Management, Reliability.

Fast Ethernet dan Giga Ethernet
Fast Ethernet adalah sebuah sebutan untuk teknologi jaringan Ethernet yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar Ethernet biasa. Kecepatan dari Fast Ethernet ini mencapai 100 megabit per detik.
Standar-standar yang dibuat untuk teknologi ini yang disebut juga 100BaseX adalah:
·         100BaseTX
·         100BaseFX
·         100BaseT4
·         100BaseVG.
Gigabit ethernet, sudah memungkinkan melakukan pentransferan data hingga mencapai 100 Gb/s. Pengguna dari sebuah komputer dapat mengirim data ke pengguna di komputer lain dengan kemampuan 12,5 Giga Byte per detik, atau mampu mengunduh data seukuran DVD (4,4 GB) dalam waktu kurang lebih 0,3 detik saja. Teknologi yang dikembangkan oleh IEEE P802.3ba 40 Gb/s and 100 Gb/s Ethernet Task Force ini sudah diratifikasi dan dikeluarkan standar penggunaannya pada tahun 2010.

Virtual Local Area Network (VLAN)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
Tipe-tipe VLAN:
1.    Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2. Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.

2.    Berdasarkan MAC Address
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN:

MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1

3.    Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat table:
Tabel Protokol dan VLAN

Protokol IP IPX
VLAN 1 2

4.    Berdasarkan Alamat Subnet IP
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN.
Tabel IP Subnet dan VLAN:

IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

5.    Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

Quality Of Service (QOS)
            QOS merupakan kemampuan suatu network untuk menyediakan service yang lebih baik untuk user dalam membagi bandwidth sesuai kebutuhan data dan voice yang digunakan. Membangun QOS membutuhkan 3 tahap yaitu: mengidentifikasi kebutuhan, mengklasifikasi network trafik, lal mendefenisikan policy area jaringan untuk kualitas. Voice, video, data memeiliki kebutuhan QOS yang berbeda untuk berjalan di network yang lebih efektif.

Frekuensi Radio
Frekuensi radio merupakan suatu sinyal arus bolak-balik frekwensi tinggi (AC)yang berjalan terus pada suatu konduktor tembaga dan kemudian diradiasikan ke udaramelalui sebuah antenna. Suatu antena mengubah suatu sinyal kabel mnjadi sinyal wireless dan vice versa. Ketika sinyal AC frekuensi tinggi diradiasikan ke udara, maka akan membentuk gelombang radio. Gelombang Radio ini akan menjauh dari sumber ( antena)pada suatu garis lurus di segala jurusan dengan segera.


Wireless LAN
LAN merupakan jaringan komputer local yang menghubungkan beberapa komputer yang memiliki jarak tidak terlalu jauh, biasanya menghubungkan pada gedung lantai 2 dengan lantai 8. Tetapi sekarang-sekarang ini, telah dikembangkan wireless LAN yang menggunakan harga tidak terlalu mahal. Perangkat keras yang membangun LAN sederhana adalah server, station, Network Interface Card (NIC), hubungan, kabel, dan konektor. Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas digunakan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringannya yaitu bridge, switch, dan router.
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan  kecepatan transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua product –product yang menggunakan standar ini.
Terdapat dua aplikasi dalam WLAN:
1.      Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan.  Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.
2.      Ad hoc wireless LAN
Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.
Terdapat empat komponen dalam WLAN:
  1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
  2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
  3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
  4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.

Referensi:
oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=153

Kamis, 12 Mei 2011

Response Paper (Televisi Digital)


Dalam kehidupan manusia, tidak dapat di lepaskan kebutuhan akan informasi. Sebelumnya kita mendapatkan informasi dari media cetak tetapi masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akan informasi sehingga berkembanglah audio visual seperti televise. Televisi sebagai alat pemuas kebutuhan manusia dalam hal infomasi dengan menggunakan gambar dan suara sehingga lebih menarik dalam menyampaikan informasi daripada media cetak.

            Televisi digital (DTV) adalah salah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang baru dan inovatif yang mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. DTV memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar yang secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara yang lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. Selain DTV ada juga HDTV (High Definition Television) dan SDTV (Standard Defenition Television) yang masing-masing memiliki perbedaan. HDTV bekerja dengan sinyal analog, mempunyai layar yang cukup lebar, berisi piksel 10 kali lebih banyak dari TV analog, dan resolusinya lebih rendah, SDTV hanya mampu menampilkan 480 baris vertikal, dan kualitas gambarnya setara dengan film-film DVD. Akan tetapi keunggulan SDTV adalah kemampuan stasiun TV untuk mengirimkan informasi karena dibandingkan dengan HDTV, SDTV tidak terlalu banyak memakan bandwith. Dalam satu kali pengiriman program, SDTV mampu mengirim lima program sekaligus sedangkan HDTV hanya satu program. Minat terhadap HDTV pun sangat sedikit sehingga dapat dipastikan jumlah pemirsa pun akan sedikit, alasannya karena harganya lebih mahal dan stasiun atau produsen belum memproduksi konten digital se-standar HDTV begitu juga dengan para pembuat iklan, mereka akan berpikir dua kali lipat untuk membuat iklan yang layak ditayangkan pada HDTV karena biaya yang dikeluarkan 10-20 % lebih banyak.
            Dengan adanya penyiaran DTV membuat komunikasi menjadi dua seperti internet. Dan DTV memiliki kualitas gambar yang bagus karena memiliki tingkat akurasi dan resolusi yang tinggi. Untuk saat ini, DTV sudah mulai digunakan di Indonesia. Saya setuju bahwa DTV membuat audience dapat berkomunikasi 2 arah karena di DTV telah terjadi perpidahan focus dari komunikator ke komunikan. Pemirsa dapat memilih tayangan-tayangan yang mereka inginkan.
Empat komponen utama di dalam TV, yaitu:
-         Electron Gun
-         Stearing Coil
-         Screen (tempat display gambar)
-         Glass Tube (melingkupi semua komponen)
Electron Gun memproduksi 1-3 sinar elektron, yang ditembakkan ke glass tube dan lanjut ke layar. Tembakan Electron Gun akan menghidupkan suatu bagian di layar yaitu pixel, lebih dari 200.000 pixel ada di screen TV. Stearing coal bertugas untuk menggerakan sinar elektron ke atas, ke bawah, kanan, kiri untuk menciptakan suatu gambar yang utuh.
Perkembangan Televisi                   
Pada tahun 1920, John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins pertama kali menggunakan sebuah piringan bernama Nipkow untuk menciptakan sebuah sistem yang mampu menangkap gambar, transmisi hingga penerimanya. Mereka membuat seluruh sisitem penyiaran hingga penerima televisi berdasarkan suatu sistem gerakan mekanik.
Pada masa itu, muncul pula Vladimir Zworykin dibantu oleh seorang senior Vice President Radio Corporation of Amerika yang bernama David Sarnoff. David Sarnoff melakukan perkembangan TV secara mekanik dan elektronik. Muncul competitor bernama Philo Farnsworth juga mengembangan penyiaran TV. Hingga pada tahun 1935, keduanya berhasil memancarkan siaran dengan sistem elektronik dengan harga terjangkau.
Kemudian tiga tahun setelah itu, RCA dan Vladimir Zworykin sudah siap akan program reguler televisinya dan mulai mempromosikan program mereka pada World Fair di New York secara besar-besaran. Antusiasme masyarakat yang besar terhadap perkembangan tersebut membuat National televison Standards Committee  membuat suatu standarisasi sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Keputusan tersebut diterima dengan baik oleh 22 buah stasiun TV di Amerika dengan mengkonversi sistem mereka ke dalam standart elektronik yang baru dalam kurun waktu lima bulan setelah keputusan tersebut.
Saat itu masih berkembangnya televisi  analog yang cara kerjanya mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan baik voltase maupun frekuensi sinyal. Sistem sebelum televisi digital dapat dimasukkan ke analog. Sistem yang digunakan dalam televisi analog adalah National Television System Committee (NTSC) yang merupakan sebuah badan industri yang membuat standarisasi dalam televisi analog. Sistem tersebut telah diterapkan di beberapa negara sperti di Amerika Serikat, China, Jepang, Taiwan, Korea Utara,Korea Selatan dan Mongolia.
Pada tahun 1967, dikembangkannya suatu sistem yang digunakan di seluruh dunia, yaitu Phase Alternating Line atau PAL. Sistem ini merupakan encoding berwarrna yang digunakan dalam sistem TV Broadcast. PAL sendiri diciptakan oleh seorang pekerja di Telefunken  Jerman yang bernama Walter Bruch.
Kemudian dalam perkembangannya, televisi mengenal televisi digital yang menggunakan modulasi digital dan sebuah sistem kompresi dalam penyebaran video, audio, dan signal data ke televisi.
Selain itu kita juga mengenal televisi kabel dimana sistem penyiaran acara televisi menggunakan sebuah frekuensi radio yang berserat optik atau berkabel koaksial. Televisi, radio, telepon, dan internet juga dapat disampaikan melalui kabel tersebut. Sistem ini hampir berhasil diterapkan di semua negara kecuali di Afrika. Hal tersebut dikarenakan oleh kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah.
Kemudian kita mengenal pula televisi satelit yang pemancarannya menggunakan cara yang sama dalam pemancaran komunikasi satelit. Caranya bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Pada layananan televisi satelit, sinyal lokalnya mempu menghasilkan jangkauan saluran dan layanan-layanan spserti lauanan berbayar yang jauh lebih luas.
Sistem Pemancar TV Digital
Di seluruh dunia ada tiga standar TV digital, yaitu:
Digital Television (DTV) di USA
- Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) di Eropa
- Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial (ISDB-T) di Jepang

Referensi:
Anggraini,Shienny. (2010). Perkembangan Televisi, Si Media Audio Visual (internet). Terdapat dalam: http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=5885&Itemid=9 (Diakses 11 Mei 2011).
Niarpramita. (2009). Digital Television (internet). Terdapat dalam: http://niarpramita.wordpress.com/ (Diakses 11 Mei 2011).
Nurfitriyasari,Debby. (2008). Artikel IT dan SO (internet). Terdapat dalam: http://debby03.blogspot.com/ (Diakses 11 Mei 2011).
Pertiwi,Adhika. (2010). Laporan Presentasi Audio Digital (internet). Terdapat dalam: http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=5588&Itemid=9 (Diakses 11 Mei 2011).