Rabu, 09 Maret 2011

Response Paper (The Social, Political, Economic, and Cultural Dimensions of Search Engines: An Introduction)



Sekarang-sekarang ini, Search Engine sangat ramai untuk di akses oleh para masyarakarat di dunia. Hal ini dikarenakan kemudahan pengaksesan bagi siapa saja, pemberian dan pencarian informasi apapun seperti produk, jasa, data, maupun berita-berita terbaru. Dengan adanya search engine, kita dapat menambah wawasan dengan mudah dan dapat update tentang berita baik nasional maupun internasional. Search engine merupakan online website (yahoo.com; msn.com; google.com; dan lain-lain).
Pada dimensi social, artikel-artikel berfokus pada pada dua hal yaitu pada kognitif pencari dan demografi pencari. Saya setuju dengan hal ini bahwa dimensi social cukup mempengaruhi penggunaan search engine. Bila si pencari tidak memiliki pengalaman maupun pengetahuan tentang teknik atau cara penggunaan seach engine maka akan mempersulit si pencari atau pengguna search engine. Tetapi apa bila, si pencari atau pengguna sudah memiliki banyak pengalaman dan penggunaan search engine maka akan sangat mempermudah si pencari atau pengguna.
Walaupun memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan tentang cara atau teknik penggunaan search engine, artikel ini pun membahas bahwa banyaknya bukti yang menunjukan bahwa banyak pengguna search engine yang tidak tahu dibelakang layar search engine. Banyak pengguna yang tidak tahu bagaimana isi search engine didapatkan dan kemudian ditampilkan web-web yang dapat di lihat oleh banyak pengguna. Saya sangat setuju dengan hal ini, karena kebanyakan pengguna hanya berfokus pada informasi yang didapat tanpa peduli darimana informasi itu berasal dan apakah informasi itu benar atau tidak.
Dalam artikel ,laki-laki dan sudah dewasa lebih informasi, mengerti, memahami tentang hal di belakang layar search engine ketimbang wanita dan sudah lebih tua. Saya setuju dengan artikel ini, karena dalam dimensi budaya, dapat dilihat bahwa sebagian laki-laki interaktif dalam mencari suatu informasi, bagaimana cara kerjanya, bagaimana informasi ini ada, bagaimana dengan kebenaran informasi dibandingkan dengan wanita. Menurut saya, dalam dimensi budaya, wanita kurang interaktif dengan hal-hal belakang layar search engine, sebagian besar wanita lebih memiliki kecendurangan hanya menerima informasi dan tidak menyelidiki kebenaran informasi yang ada. Ini bukan mendominasi antara pria atau wanita, tetapi hanya dari penglihatan saya. Ada juga wanita yang interaktif terhadap belakang layar search engine tetapi menurut saya hanya sebagian kecil. Contohnya saja di jurusan IT, lebih mendominasi pria daripada wanita karena lebih banyak pria yang interaktif terhadap cara kerja program-program search engine.
Dari artikel tersebut, dilakukan penelitaan yang menghasilkan bahwa banyak individu yang menggunakan search engine tetapi tidak tahu apa itu arti search engine. Sama halnya dengan search engine, brower web juga kurang banyak dimengerti oleh orang-orang awam padahal browser web sering digunakan oleh para pengguna search engine. Browser web merupakan perangkat lunak yang menampilkan dan berinteraksi dengan dokumen di dalam server web. Contoh browser web seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer. Hal ini terjadi karena banyak istilah-istilah yang jarang dipakai sehingga hanya dimengerti oleh orang-orang yang berpengalaman dalam bidang ini.
Dalam dimensi politik, banyak perusahaan yang menutupi data-data tentang layanan proprietary sehingga menyulitkan para penelitian untuk mengembangkan pengetahuan tentang search engine. Hal ini membuat para peneliti mendapatkan data dengan caranya sendiri tetapi terdapat kendala untuk mendapatkan data yang pasti karena setiap studi berbeda terhadap search engine, lokasi, dan lain-lain. Hal ini membuat para peneliti tidak bisa mendapatkan data yang signifikasi tentang layanan proprietary. Menurut saya, karena tidak adanya signifikasi data membuat para individu kurang mengerti tentang apa itu search engine maupun browser web. Sehingga individu atau pengguna cenderung hanya menggunakan tanpa mengerti. Sekarang ini, telah dimunculkan studi search engine yang memiliki standar tetapi masih kurang disosialisasikan kepada masyarakat awam.
Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa orang-orang mencari informasi secara offline seperti Koran, majalah, siaran TV baru kemudian secara online. Saya kurang setuju dengan hal ini, karena melalui perkembangan teknologi yang ada, banyak orang mencari informasi secara online karena lebih mudah dan actual. Menurut saya, media seperti Koran; majalah; siaran TV hanya digunakan untuk sebagai penghibur. Hal ini dikarenakan secara online terdapat kepraktisan, kemudahan, keefesiensian tersendiri untuk mencari informasi. Ada penelitian lain yang menyatakan bahwa terdapat dimensi ekonomi pengguna dan pengalaman dengan internet dalam mencari informasi. Penelitian ini mengatakan bahwa pengalaman dapat mengalahkan orang-orang yang berpendapatan dan pendidikan tinggi. Saya kurang setuju dengan hal ini karena orang-orang yang berpendapatan dan pendidikan tinggi dapat menambah pengalaman dan dapat mengikuti terus perkembangan teknologi yang ada. Kalau orang-orang berpendapatan dan pendidikan rendah akan sulit menambah pengalaman dan mengikuti perkembangan teknologi. Menurut saya, pengalaman dan latar belakang ekonomi berjalan seiringan dalam mendapatkan informasi.
Orang-orang menggunakan media secara online untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga diperlukan search engine dengan pelayanan yang bagus untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan tersebut. Terdapat perbedaan pelayanan pada setiap search engine misalnya google yang lebih kepada topic yang professional dan berbeda dengan yahoo; Ask; MSN. Sehingga terdapat perbedaan karakteristik pengguna setiap search engine. Saya setuju dengan hal ini, karena dengan pelayanan yang mudah dimengerti dan baik dapat menarik minat penggunanya. Seperti google, search engine ini memiliki pelayanan yang bagus dan mudah dimengerti sehingga banyak digunakan orang-orang. Sehingga google merupakan search engine yang menduduki pangsa pasar yang paling besar.
Pada era digital ini, search engine sangatlah penting untuk mendapatkan informasi. Untuk mempermudah mengakses informasi maka dibutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang search engine. Dengan kemajuan teknologi, Search engine dapat dijadikan studi dan penelitian.


Referensi:

Arifin, Adi. (2010). Pengguna Search Engine Meledak di Akhir 2009 (internet). Terdapat dalam: http://www.seobali.com/2010/01/26/penggunaan-search-engine-meledak-di-akhir-2009/ (Diakses 10 Maret 2011).
Wikipedia. (2011). Mesin Pencari (internet). Terdapat dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pencari (Diakses  10 Maret 2011).
Wikipedia. (2011). Penjelajah Web (internet). Terdapat dalam: http://id.wikipedia.org/wiki/Penjelajah_web (Diakses 10 Maret 2011).

10 komentar:

  1. saya setuju jika saat ini banyak sekali orang yang mengakses berbagai macam search engine,.,.
    tapi saya kurang setuju dengan pernyataan
    "wanita lebih memiliki kecendurangan hanya menerima informasi dan tidak menyelidiki kebenaran informasi yang ada",.,saya pikir dengan banyaknya search engine saat ini dan semakin mudahnya untuk diakses,.,semua orang memiliki kecendurangan hanya menerima informasi dan tidak menyelidiki kebenaran informasi yang ada

    thanks,.,:)

    BalasHapus
  2. menurut saya,,sekarang ini teknologi sudah sangat maju(berbagai macam search engine)dan laki-laki lebih mengerti hal ini dibanding wanita,,
    bagi wanita seperti saya yang tidak begitu mengerti teknologi search engine,,ini sangat membingungkan,yahh walaupun search engine ini sangat membantu dan memudahkan kita..

    BalasHapus
  3. thanks ya dah mo comment...

    BalasHapus
  4. ya kalo menurut saya sich para pengguna awam seharusnya tau menggunakan browser..buktinya banyak orang tau tuch cara main FB,twitter,dll
    tetapi pada saat di hubungkan ke search engine.mereka males berpikir/kurang tertarik untuk menggunakan search enggine..:)..
    memang juga sich kyknya cowo rasa ingin taunya lbh tinggi daripada cewe..itu terbukti dengan Anak2 yang jurusan IT kebanyakan CO..hahaha...
    kalo untuk masalah Penelitian ini mengatakan bahwa pengalaman dapat mengalahkan orang-orang yang berpendapatan dan pendidikan tinggi. itu bener koq...
    soalnya kan...berpendapatan dan pendidikan tinggi..tapi rasa ingin taunya ga ada...itu sama aja boong..:)...itu teknologi2 terkini itu semua kagak di ajarin di kuliahan koq...itu semua berawal dari hobi..hahaha..:))..kalo ga hobi di paksa sampe gimana pun dia tetap kagak ngerti koq..:))

    BalasHapus
  5. Menurut anda bagaimana search engine berpengaruh dterhadap dimensi budaya?

    BalasHapus
  6. seperti yang saya tulis di atas. Bahwa pada dimensi budaya, laki-laki lebih informatif untuk mencari informasi, bagaimana cara kerja search engine, dan lain-lain. Sedangkan wanita tidak terlalu informatif. menurut saya, wanita memiliki budaya tidak interaktif terhadap informasi.

    BalasHapus
  7. saat ini search engine memang sangat dibutuhkan pada zaman sekarang. karena seiring dengan perkembangan teknologi di dunia ini, orang-orang akan membutuhkan banyak informasi, dan salah satu media yang bisa digunakan yaitu search engine ini.

    BalasHapus
  8. saya setuju dgn yg ditulis diatas bahwa search engine dapat dijadikan studi dan penelitian.

    BalasHapus
  9. Menurut anda,
    bagaimana cara membuat wanita menjadi lebih informatif?

    Terima kasih

    BalasHapus
  10. menurut saya, untuk membuat wanita lebih informatif agak sulit. karena sebagian besar wanita kurang memiliki rasa ingin tahu tinggi.

    BalasHapus